Rabu, 29 Maret 2017

KP.1 MODUL E PROFESIONAL




RESUME KP.1 MODUL E PROFESIONAL
                                                   
JENIS-JENIS FILM

 1.PENGERTIAN FILM
Film adalah gambar-hidup yang sering disebut movie.film secara kolektif sering disebut sebagai sinema.Sinema bersumber dari kata kinematic atau gerak.
Pengertain secara harfiah film(sinema) adalah cinemathographie yang bersal dari cinema + tho = phytos (cahaya) + graphie = graph (tulisan = gambar = citra), jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya. Alat yang digunakan untuk melukis gerak dengan cahaya adalah kamera.

 2. SEJARAH FILM INTERNASIONAL.
Film ditemukan pada ahkir abad ke-19 dan terus berkembang hingga hari ini merupakan ‘perkembangan lebh jauh’ dari teknologi fotografi tahun 1826.
Thomas Alva Edison (1847-1931) seorang ilmua Amerika Serikat Penemu lampu listrik dan fonografi (pringan hitam).kemudian tahun 1884 menemukan pita film (seluloid) yang terbuat dari plastic tembus pandang dibantu oleh Gorge Eastman. Tahun 1891 Eastman dibantu Hannibal Goodwin memperkenalkan satu rol film yang dapat dimasukkan kedalam kamera pada sing hari. Perubahan terjadi pada tahun 1895 dipatenkan sebuah peralatan sinemotograf yatu alat memproses film dan prpyektor menjadi satu.
Film pertama kalai dipertontonkan utuk khalayak umum dengan membayar, berlangsung di Grand Café Bolevard de Capucines,paris,prancis, pada tanggla 28 desember 1895. Sejak diteumkan,perjalanan film terus mengalami perkembangan besar bersamaan dengan perkembangan atau kemajuan-kemajuan teknologi pendukungnya. Masa film bisu berakhir pada tahun 1920-1n setelah ditemukannya film bersuara.Film bersuara pertama kali diproduksi tahun 1927 dengan judul “Jazz Singer” diputar pertam kali untuk umum pada 06 oktober 1927 di new York.

 3. SEJARAH PERKEMBANGAN FILM DI INDONESIA
Film di Indonesia pertama kali dikenalkan pada 05 desembe 1900 di Batavia (Jakarta). Pada masa itu film disebt “Gambar Ideop” Pertunjukan film pertam kali digelar di Tanah bang dengan nama film documenter yang menggambarkan perjalanan Ratu dan Raja Belanda di Den Haag.
Film cerita pertama kali dikenal diindonesia pada tahun 1905 yang diimpor dari Ameriak. Film-flm impor ini berubah judul kedalam bahasa melayu, dan film cerita impor ini cukup laku di Indonesia. Film local pertama kali diproduksikan pada tahun 1926, dengan judul “Loetoeng kasaroeng” yang diproduksikan oleh NV Java Film Company, adalah sebuah film cerita yang masih bisu.
Salah satu film yang medapatkan pengakuan dunia adalah filem Laskar Pelangi pada tanggal 19 desember 2009 medapatkan penghargaan filem terbaik se-Asia Pasifik di festival Film Asia Pasifik yang diselenggarakan di Taiwan.

 4. KLASIFIKASI FILM.
ü Menurut Jenis cerita Film terdiri dari , yaitu
a. Film Fiksi
Merupakan film yang dibuat atau diproduksi berdasrakan cerita yang dikarang dan dimainkan oleh actor dan aktris.Sebagain besar atau pada umumnya film cerita bersifa komersil. Penonton menonton dibisokop untuk membeli karcis terlebih dahulu.

b. Film Non Fiksi (Film Non cerita)
Adalah film yang mengambul kenyataan sebagai subyeknya , ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu: Film factual ialah menampilkan fakta atau kenyataan yang ada, dimana sekedar merekam suatu kejdian dan documenter ialah selain fakta , juga mengndung subyektifitas pembuatan yang dikaitkan dengan sikap atau opinin terhadap peristwa.

ü Menurut orentasi Pembuatan
Menurut orentasi pembuatan ada dua , yaitu
a. Film Komersil , yaitu beorentasi untuk mendapatkan keuntungan untuk diperjualbeilan
b. Non Komersil tidak mendapatkan kenuntungan untuk diperjualbelikan.

ü Menurt Tehnik Pembuatannya
a. Film Eksperimental
Yaitu film yang dibuat tanpa mengacuh kaidah-kaidah pembuatan film yang lazim.
b. Film Animasi
Yaitu, film yang dibuat dengan memanfaatkan gambar (lukisan) mauppun benda-benda mati yang lain, seperti boneka, meja, dan kursi.

ü  Menurut Tema Film (genre)
a. Drama,
Bertujuan mengajak penonton ikut merasakan kejadian yang dilalami tokohnya, sehinga menonton seakan-akan berada didalam film tersebut.
b. Action
Tema action mengetengahkan adegan-adegan perkelahian,pertempuran dengan senjata atau kebut-kebut kendaraan dan lainnya.
c. Komedi
Tema komedi intinya adalah mengetahkan tontonan yang membat penonton tersenyum.
d. Tragedi
Umunya mengetahkan kondisi atau nasib yang dialami tokoh-tokoh utama dalam film tersebut.
e. Horor.
Selalu menampilkan adegan-adegan yang menyeramkan

5. FILM ‘MAINSTREAM’
Film-film yang diproduksikan oleh studio-studio besar yang bertujuan menghibur masyarakat dengan maraup untung sebesar-besarnya, yang basanya berdurasi panjang (90-100 menit) .
Ø Karakter Film ‘Mainstream’
a. Non Teknis
Alur certia dibagi dalam 4 bagian :
1. Pembukaan : berii perkenalan tokoh (baik protagonis maupun antagonis).
2. Tengah : Merupakan pengemabangan masalah yang biasanya disusun dengan berliku-liku.
3. Klimaks : merupakan puncak dari permasalahan dan penyelesaian.
4. Babak penutup : Merupakan akhir cerita yang bias any dibuat agar penonton ikut mersakan kebahagiaan /kemenangan dari tokoh utama (happy ending)
b. Secara Teknisi ,
 Menggunakan bahan selluloid (minimal film 35 mm) agar dapat diputar dibioskop.
 Memiliki jaringan yang jelas dan luas
 Odal /dana disediakan oleh orang atau instansi tertentu yang berporsi sebagai prosedur
 Menggunakan system bintang
 Adanya proses sensor dari lembaga perfilman yang terkait,

6.PELAKU INDUSTRI FILM
Berikut ini beberapa posisi dan tanggung jawab pada kru pembuatan film :
1. Prosedur, ialah oraang yang mengepalai studio
2. Sutradara, ialah yang memimpin proses pembuatan film (syutimg),mulai dari pemean tokoh dalam film,hingga memberikan arahan pada setiap kru yang bekerja pada film tersebut sesuai dengan scenario yang telah dibuat
3. Penulis Skenario, ialah orang yang mengapilkasikan ide cerita ke dalam tulisan.
4. Penata fotografi, ialah nama lain dari juru kamera (cameramen)
5. Penyunting, ialah yang bertugas merangkai gambar yang telah diambil sebelumnya menjadi rangkaian cerita sesuai dengan scenario yang telah dibuat.
6. Penata Artistik, ialah penata latar,gaya ,dan rias
7. Pemeran, ialah sebagai bintang film.
8. Pubilicty manager, ialah pekerjaan ini dipimpin oleh seseorang yang tahu betul meakukan propaganda,.

7. FILM INDEPENDEN
Kata ‘indie’, dalam film indoe,mengartikan semangat kebebasan dan kemandirian para pembuatan film dalam berkarya, yang lebih menekankan film sebagai media untuk menyampikan pesan dan mengekspresikan kesniman seorang pembuat film, bukan lading ‘komorsialisme’bagi para pemilik modal.
Ø Film indevenden Diindonesia

Film indevenden (indie) yang dimaksud adalah film-film alternative diluar film-film “maintream’. Yang diproduksi dan didistribusinya berdasarkan semangat indevenden para pembuat film yng cenderung berkrakter dekonstruksiya dan eksprimental.
Ø Karakter Film Indonesia

Berdaarkan durasi atau lamnya sebuah film dapat dibagi sebagai berikut:
1. Film Pendek,durasi film cerita pendek biasanya di bawah 60 menit.Film cerita pendek dijadikan laboratorium eksperimen dan batu loncatan bagi seseorang / sekelompok orang untuk kemudian memproduksikan filem cerita panjang
2. Film Panjang, dengan durai film lebih dari 60 menit lazimnya berdurasi 90 100 menit yang diputar dibisokop. Film panjang juga termasu didalamnya flm animasi.

8. PERBEDAAN SENI PERAN FILM DENGAN SENI TEATER
v  Film (drama,sandiwara)
a. Film idak memrlukan pengucapakn vocal yang cuup kuat, karena diperkuat atau diambil oleh microphone,
b. Emosi tidak perlu kuat, karena akan diperkuat oleh kamera yang mengambl secara short atau close up.
c. Make Up cukup tipis karena akan diperkuat oleh kamera
d. Pengambilan adegan secara partial atau sebagian-sebagian yang diotong-potong menjadi sangat pendek sesuai dengan yang akan diceritakan.



v  Teater
a. Pengucapan vocal harus kuat, karena penampilan dilakukan diatas panggung dan vocal harus terdenga hingga penonton dibarisan yang paling belakang.
b. Emodi atau perasaan harus ekstrem
c. Make up harus ekstrem karena penmpilan dilakukan diatas panggung dan make up harus terlihat hingga penonto dibarisan paing belakang
d. Adegan dari awal hingga akhir penampilan atau show harus sempurna, karena tidak ada jeda atau pengulangan bagi adegan salah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar