Konsep dan Prinsip
Komunikasi
Efektif dalam Pembelajaran
Uraian
Materi
1.
Konsep dan Prinsip Komunikasi
Komunikasi adalah
faktor yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Komunikasi yang
efektif sangat diperlukan agar pesan yang disampaikan oleh guru dapat diterima
dengan baik oleh peserta didik.
Secara etimologi,
komunikasi berasal dari kata communicare yang berarti “membuat sama”.
Definisi kontemporer menyatakan bahwa komunikasi berarti “mengirim pesan”.
Menurut (Effendy. 2003: 9) istilah komunikasi (communication) berasal
dari kata latin communication, dan bersumber dari kata communis yang
berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna.
Guru Perlu Mengetahui Unsur- Unsur Komunikasi, Yakni :
1. Komunikator. Komunikator
merupakan sumber dan pengirim pesan. Kredibilitas komunikator yang membuat
komunikan percaya terhadap isi pesan angat berpengaruh terhadap eberhasilan
komunikasi.
2. Pesan, Pesan harus memiliki daya tarik tersendiri,
sesuai dengan kebutuhan penerima pesan, kesamaan pengalaman tentang pesan dan
ada peran pesan dalam memenuhi kebutuhan
penerima pesan.
3. Media. Metode dan media yang digunakan dalam
proses komunikasi harus disesuaikan dengan kondisi atau karakteristik penerima
pesan.
4. Komunikan. Agar komunikasi
berjalan lancar, komunikan harus mampu menafsirkan pesan, sadar bahwa pesan
sesuai dengan kebutuhannya, dan harus ada perhatian terhadap pesan yang
diterima.
5. Efek. Terjadinya efek dalam suatu proses
komunikasi sangat tergantung kepada cara penyampaian pesan dari komunikator
kepada komunikan serta kebutuhan komunikan terhadap pesan yang disampaikan.
Deddy
Mulyana, Ph. D menguraikan 12 prinsip-prinsip komunikasi sebagai berikut:
a.
Komunikasi adalah proses simbolik
Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak
berakhir pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan. Salah satu kebutuhan
pokok manusia, seperti dikatakan oleh Susanne K. Langer, adalah kebutuhan
simbolisasi atau penggunaan lambang.
b.
Setiap prilaku mempunyai potensi komunikasi.
Setiap orang tidak
bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan
sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut sudah terlibat
dalam proses berkomunikasi.
c.
Komunikasi mempunyai dimensi isi dan dimensi hubungan.
Setiap pesan
komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa
memprediksi dimensi hubungan yang ada di antara pihak-pihak yang melakukan
proses komunikasi. Percakapan di antara dua orang pelayanan kesehatan dan
antara pelayanan kesehatan dan pasien memiliki dimesi isi yang berbeda
d. Komunikasi
berlangsung dengan berbagai tingkat kesengajaan.
Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh
seseorang bisa terjadi mulai dari
tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak
direncanakan (apa saja yang akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan
secara rinci dan detail), sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul
disengaja (pihak komunikan mengharapkan respon dan berharap tujuannya
tercapai).
e. Komunikasi terjadi
dalam konteks ruang dan waktu.
Pesan komunikasi
yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal
disesuaikan dengan tempat, di mana proses komunikasi itu berlangsung, kepada
siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung. Makna pesan
juga bergantung pada konteks fisik dan ruang (termasuk iklim, suhu, intensitas
cahaya, dan sebagainya), waktu, sosial dan psikologis.
f.
Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
orang-orang memilih
strategi tertentu berdasarkan bagaimana orang yang menerima pesan akan
merespons. Prediksi ini tidak selalu disadari dan sering berlangsung cepat.
Kita dapat memprediksi perilaku komunikasi orang lain berdasarkan peran
sosialnya.
g.
Komunikasi bersifat sistematik.
Bagaimana seseorang
berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal
seperti lingkungan keluarga dan lingkungan dimana dia bersosialisasi
mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi. Setiap individu
adalah suatu sistem yang hidup (a living system).Semakin mirip latar
belakang sosial budaya, semakin efektiflah komunikasi.Komunikasi yang
efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan para pesertanya
(orang-orang yang sedang berkomunikasi).
h.
Komunikasi bersifat nonsekuensial.
sebetulnya
komunikasi itu bersifat dua-arah, karena orang-orang yang kita anggap sebagai
pendengar atau penerima pesan sebenarnya juga menjadi “pembicara” atau pemberi
pesan pada saat yang sama, yaitu lewat perilaku nonverbal mereka.
i.
Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional.
Implikasi dari
komunikasi sebagai proses yang dinamis dan transaksional adalah bahwa para
peserta komunikasi berubah, dari sekedar berubah pengetahuan hingga berubah
pandangan dan perilakunya. Ada orang yang perubahannya sedikit demi sedikit
dari waktu ke waktu, tetapi perubahan akhirnya (secara kumulatif) cukup besar.
j.
Komunikasi bersifat irreversible.
Sifat irreversible
ini adalah implikasi dari komunikasi sebagai proses yang selalu berubah. Prinsip
ini seharusnya menyadarkan kita bahwa kita harus berhati-hati untuk
menyampaikan pesan kepada orang lain, sebab, efeknya tidak bisa ditiadakan sama
sekali, meskipun kita berupaya meralatnya.
k.
Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah.
Banyak persoalan dan
konflik antar manusia disebabkan oleh masalah komunikasi. Namun komunikasi
bukanlah panasea (obat mujarab) untuk menyelasaikan persoalan yang mungkin
berkaitan dengan masalah struktural. Agar komunikasi efektif, kendala
struktural ini juga harus diatasi.
2. Konsep dan Prinsip Pembelajaran
Menurut
Undang-Undang no. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas pasal 1 ayat 20, pembelajaran
merupakan sebuah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar
“Menurut Sudjana,
pembelajaran adalah setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan
kegiatan interaksi yang edukatif antara guru dan peserta didik.”
Perlu Diperhatikan Prinsip-Prinsip Belajar Sebagai Berikut :
a.
Perhatian dan Motivasi
“Dalam proses
pembelajaran, perhatian merupakan faktor yang besar pengaruhnya, kalau peserta
didik mempunyai perhatian yang besar mengenai apa yang dipelajari peserta didik
dapat menerima dan memilih stimuli yang relevan untuk diproses lebih lanjut di
antara sekian banyak stimuli yang datang dari luar.”
“motivasi mempunyai
peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang
menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi mempunyai kaitan
yang erat dengan minat.”
b.
Keaktifan
Menurut teori
kognitif, belajar menunjukkan adanya jiwa yang aktif, jiwa mengolah informasi
yang kita terima, tidak hanya menyimpan saja tanpa mengadakan tansformasi
c.
Keterlibatan Langsung/Pengalaman
Belajar haruslah dilakukan sendiri oleh siswa, belajar adalah mengalami
dan tidak bisa dilimpahkan pada orang lain. Edgar Dale dalam penggolongan
pengalaman belajar mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar
melalui pengalaman langsung
d.
Pengulangan
Prinsip belajar yang
menekankan perlunya pengulangan adalah teori psikologi daya. Menurut teori ini
belajar adalah melatih daya-daya yang
ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamati, menanggap, mengingat,
mengkhayal, merasakan, berfikir dan sebagainya.
e.
Tantangan
Teori medan (Field
Theory) dari Kurt Lewin mengemukakan bahwa siswa dalam belajar berada dalam
suatu medan. Apabila hambatan itu telah diatasi, artinya tujuan belajar telah
tercapai, maka ia akan dalam medan baru dan tujuan baru, demikian seterusnya.
f.
Balikan dan Penguatan
Prinsip belajar yang
berkaitan dengan balikan dan penguatan adalah teori belajar operant
conditioning dari B.F. Skinner.Kunci dari teori ini adalah hukum effeknya
Thordike, hubungan stimulus dan respon akan bertambah erat, jika disertai
perasaan senang atau puas dan sebaliknya bisa lenyap jika disertai perasaan
tidak senang. Artinya jika suatu perbuatan itu enimbulkan efek baik, maka
perbuatan itu cenderung diulangi. Sebaliknya jika perbuatan itu menimbulkan
efek negatif, maka cenderung untuk ditinggalkan atau tidak diulangi lagi.
g.
Perbedaan Individual
Perbedaan individual
di atas berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan
individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran. Umumnya
pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan melihat siswa sebagai individu dengan
kemampuan rata-rata, kebiasaan yang kurang lebih sama, demikian pula dengan
pengetahuannya.
3. Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran
Secara teoritis, pada waktu seorang pelajar melakukan intra
komunikasi, terjadilah proses yang terdiri atas 3 tahap :
1. Persepsi. Persepsi adalah penginderaan terhadap suatu
kesan yang timbul dalam lingkungannya. Penginderaan itu dipengaruhi oleh
pengalaman, kebiasaan dan kebutuhan. Pengetahuan dan pengalaman akan memperkaya
dan memperkuat daya persepsinya.
2. Ideasi. Dalam tahap ini, pelajar mengonsepsi apa yang dipersepsinya. Ini
berarti bahwa dia mengadakan selesksi dari skian banyak pengetahuan, dan
pengalaman yang pernah diperolehnya, mengadaan penataan dengan yang relevan dari
hasil resepsinya tadi, untuk kemudian ditransmisikan secara verbal kepada lawan
diskusinya.
3. Transmisi. Transmisi adalah proses penyampaian konsepsi karya penalaran sehingga,
apa yang dilontarkan dari mulutnya adalah pernyataan yang manta, meyakinkan, sistematis
dan logis
Beberapa unsur yang
perlu diperhatikan untuk menciptakan komunikasi efektif dalam pembelajaran
adalah :
1. Semua komponen dalam komunikasi pembelajaran diusahakan dalam kondisi
ideal/baik ;
a) Pesan (message) harus jelas
b) Sumber (guru) harus memiliki
kompetensi dalam materi ajar,
c) Penerima (siswa) harus dalam kondisi
yang baik (sehat)
d) Lingkungan (setting) mampu mendukung
penuh proses komunikas
e) Materi (media software) dalam kondisi
baik/tidak rusak
f) Alat (Device) tidak rusak
g)
Teknik/prosedur penggunaan
semua komponen pembelajaran
2. Proses encoding dan decoding tidak mengalami pembiasan arti/makna.
3. Penganalogian harus dilakukan untuk membantu membangkitkan pengertian
baru dengan pengertian lama yang pernah mereka dapat
4.
Meminimalisasi
tingkat gangguan (barrier/noise) dalam proses komunikasi mulai dari proses
penyandian sumber, proses penyimbolan dalam software dan hardware, dan proses
penafsiran penerima
5.
Feedback dan respons
harus ditingkatkan intensitasnya untuk mengukur efektifitas dan efisiensi
ketercapaian.
6.
Pengulangan
(repetition) harus dilakukan secara kontinyu maupun progresif
Evaluasi proses dan
hasil harus dilakukan untuk melihat kekurangan dan perbaikan.elapan aspek
pendukung dalam komunikasi; fisik, psikologi, social dan waktu harus dibentuk
dan diselaraskan dengan kondisi komunikasi yang sedang berlangsung gar tidak
menghambat proses komunikasi
pembelajaran. (M. Miftah. M.Pd
Casinos Near Casino Center - Mapyro
BalasHapusFind Casinos Near Casino Center in Thackerville, OK 시흥 출장샵 near Casino Center. 구미 출장샵 문경 출장샵 The following are known and recommended 거제 출장샵 casinos near Casino Center in 서산 출장안마 Thackerville,