STRATEGI, MODEL, METODE, DAN TEKNIK
KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN
Uraian
Materi
1. Model Komunikasi Berdasarkan Teori Belajar
a. Model mekanistik
Model komunikasi mekanistis terdiri atas one way
communication dan two way communication. Salah satu contoh model
komunikasi mekanistis tipe pertama adalah metode ceramah di dalam proses
pembelajaran, yaitu guru menyampaikan materi dan peserta didik menyimaknya
dengan baik. Di dalam metode ini komunikan (peserta didik) akan bersikap pasif.
b. Model interaksional
Ciri utama model interaksional adalah terjadinya feedback
atau umpan balik antara komunikator dan komunikan. Komunikasi yang
berlangsung bersifat dua arah karena
terjadi dialog.
Model interaksional sangat ideal digunakan dalam
pembelajaran di kelas. Model interaksional memungkinkan adanya interaksi dalam
kelas baik antara peserta didik dengan guru, ataupun peserta didik dengan
peserta didik itu sendiri dan peserta didik dengan lingkungannya.
c. Model psikologis
Model komunikasi psikologis mempelajari perilaku
individu, termasuk perilaku belajar, merupakan totalitas penghayatan dan
aktivitas yang lahir sebagai hasil akhir
saling pengaruh antara berbagai gejala, seperti perhatian, pengamatan, ingatan,
pikiran dan motif
d. Model pragmatis
Model pragmatis ini berkaitan dengan kompleksitas
waktu. Model pragmatis memiliki dua arah unsur yang dipandang amat penting,
yaitu pertama, tindakan atau perilaku individu, yang dipandang sebagai unsur
fundamental fenomenan komunikasi; inipun dianggap sebagai ‘Lokus’ komunikasi
yang akibatnya komunikasi dipandang sama atau identik dengan perilaku itu sendiri.
Kedua, Unsur waktu, yang dipandang sebagai dimensi tersendiri, yang muncul
akibat dari kedua unsur itu sendiri.
2.
Metode dan teknik Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran
a.
Metode Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran Guru dituntut untuk
lebih banyak
merangsang
peserta didiknya dengan mengomunikasikan beberapa fakta yang terkait dengan
mata pelajarannya dan bisa mempengaruhi peserta didiknya ke arah suatu
aktivitas tertentu. Dengan kata lain, dalam suasana pembelajaran terjadi proses
komunikasi antara guru dengan peserta didiknya.
1)
Diskusi
Dengan
kata lain proses komunikasi dalam bentuk diskusi ini dapat berfungsi untuk (1) Meningkatkan
intelektualitas peserta didik atas materi pelajaran yang didiskusikannya. (2)
Mewujudkan komunikasi intra dan antar persona di
kalangan
peserta didik itu sendiri.
2)
Demonstrasi
Sifat
utama dari demonstrasi adalah merangsang peserta didik untuk ikut
berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh gurunya. Dalam hal
ini si peserta didik dipacu untuk bisa mengenal serta mengalami apa yang
menjadi persoalan dalam materi pelajaran itu, sekaligus mereka pun turut serta
dalam memecahkan persoalan itu.
b.
Teknik Komunikasi Efektif
Secara teknis
sejumlah hal penting yang perlu diperhatikan saat proses informasi untuk
komunikasi dalam pembelajaran, antara lain:
1) hal yang akan
disampaikan sampai kepada penerima tanpa ada pembiasan isi (subject = outcome)
2) hal yang akan
disampaikan setingkat dengan kemampuan siswa dalam menelaah (tingkat
intelegensi siswa,pengalaman-pengalaman yang pernah didapat)
3)
siswa terikat secara aktif dalam proses belajar
dengan cara menghubungkan apa yang mereka dapat sebelumnya dengan hal baru yang
akan disampaika
4) siswa diminta
menunjukkan kemajuan sehingga pencapaiannya dapat dianalisis, umpan balik
mendapat respon sehingga terlihat jelas sukses dalam usahanya, dan
5) siswa diberi
waktu luang yang cukup untuk berlatih dengan kondisi beragam untuk meyakinkan
proses retensi dan tranfer yang sedang terjadi.
v Teknik Komunikasi
Berikutnya Yang Perlu Pula Mendapatkan Perhatian Guru Ketika
MelakukanPembelajaran Adalah Teknik Komunikasi Berdasarkan Saluran Yang
Digunakan. Teknik Ini Diuraikan Di Bawah Ini :
a. Teknik
Komunikasi Langsung
Seorang guru memberikan pelajaran secara langsung
dengan bertatap muka dengan para peserta didik dalam suatu ruangan ataupun di
luar ruangan dalam konteks pembelajaran.
1) Dengarkan
seutuhnya apa yang peserta didik inginkan
2) Berikan waktu
untuk merespon Peserta
3) Lakukan
komunikasi lebih sederhana dan jelas
4) Hargai
prestasi apa pun yang ditunjukkan peserta didik
5) Senantiasalah
Memotivasi peserta didik
6) Katakan
sesuatu dengan cara yang lebih positif
7) Menanggapi
sesuatu dengan sabar
8) Tunjukkan
senyum yang terbaik
9) Beri tanggapan
dengan cara memparaphrase kata-kata yang diucapkan, menggambarkan perilaku
khusus yang diperlihatkan, dan tanggapan mengenai kedua hal tersebut.
10) Jaga nada
suara, jangan sampai berteriak, menghakimi, atau seperti memusuhi.
b. Teknik
Komunikasi Tidak Langsung
Guru dapat
memberikan suatu pembelajaran melalui suatu media tanpa harus bertatap muka
secara langsung dengan peserta didiknya.
1)
Memberikan pengetahuan tentang tujuan belajar
2)
Memotivasi peserta didik
3)
Menyajikan informasi
4)
Merangsang diskusi
5)
Mengarahkan kegiatan peserta didik
6)
Menguatkan belajar
3. Praktik Komunikasi fektif dalam
Pembelajaran
Komunikasi
dalam pembelajaran dikatakan efektif jika pesan yang dalam hal ini adalah
materi pelajaran dapat diterima dan dipahami, serta menimbulkan umpan balik yang
positif oleh peserta didik.Komunikasi efektif dalam pembelajaran harus didukung
dengan keterampilan komunikasi antar pribadi yang harus dimiliki oleh seorang
guru
Berikut ini disajikan sejumlah praktik komunikasi efektif dalam pembelajaran,yaitu :
1. Pembukaan/ apersepsi.
Sebelum memulai kegiatan pembelajaran di kelas,
guru menyapa peserta didik dengan bahasa yang efektif dan efisien yang mudah
dipahami oleh peserta didik sebagai sarana komunikasi awal untuk menggali
informasi kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan belajar, serta dapat memberikan
motivasi kepada peserta didik. Beberapa contoh di antaranya, menanyakan kabar
peserta didik tentang kesehatan, kesiapan belajar
2. Menginstruksikan.
Dalam proses pembelajaran, guru akan memberikan
instruksi kepada peserta didik, seperti mengerjakan tugas, melakukan kegiatan berdasarkan
lembar kerja siswa, menampilkan karya peserta didik, baik individu maupun
kelompok.
Contoh:Guru : “Buatlah
naskah drama berdasarkan cerita pendek dari teks yang telah disediakan sebanyak
dua halaman secara individu.”
3. Memuji dan
memotivasi.
Terkadang guru lupa atau jarang memberi pujian kepada
peserta didik tentang perubahan yang telah mereka lakukan baik dalam bidang
akademik maupun perilaku. Pujian dan motivasi yang diberikan guru dapat membuat
peserta didik merasa istimew dan diterima segala kelebihan dan kekurangannya
4. Penguatan.
Penguatan ini bukan hanya sekedar materi ajar, yang
secara tekstual dapat dibaca oleh siswa, namun juga guru dapat memberikan
materi tersebut dengan media media lainnya.
5. Penutup/
refleksi.
Setelah materi ajar selesai disampaikan, guru
merangkum materi yang telah dipelajari pada pertemuan hari itu. Guru memberikan
latihan untuk dikerjakan secara mandiri agar materi hari ini dapat langsung
diaplikasikan oleh murid. Guru juga memberikan kesempatan kepada murid untuk menanyakan
kembali materi yang tidak mereka kuasai.
Contoh:
Guru : ”Demikian pelajaran hari ini. Apa saja yang telah kita pelajari hari ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar