Sabtu, 15 April 2017

RESUME MODUL G PEDAGOGIK KP.2




STRATEGI, MODEL, METODE, DAN TEKNIK
KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN

Uraian Materi

1. Model Komunikasi Berdasarkan Teori Belajar
a. Model mekanistik
Model komunikasi mekanistis terdiri atas one way communication dan two way communication. Salah satu contoh model komunikasi mekanistis tipe pertama adalah metode ceramah di dalam proses pembelajaran, yaitu guru menyampaikan materi dan peserta didik menyimaknya dengan baik. Di dalam metode ini komunikan (peserta didik) akan bersikap pasif.

b. Model interaksional
Ciri utama model interaksional adalah terjadinya feedback atau umpan balik antara komunikator dan komunikan. Komunikasi yang berlangsung bersifat  dua arah karena terjadi dialog.
Model interaksional sangat ideal digunakan dalam pembelajaran di kelas. Model interaksional memungkinkan adanya interaksi dalam kelas baik antara peserta didik dengan guru, ataupun peserta didik dengan peserta didik itu sendiri dan peserta didik dengan lingkungannya.

c. Model psikologis
Model komunikasi psikologis mempelajari perilaku individu, termasuk perilaku belajar, merupakan totalitas penghayatan dan aktivitas yang lahir  sebagai hasil akhir saling pengaruh antara berbagai gejala, seperti perhatian, pengamatan, ingatan, pikiran dan motif

d. Model pragmatis
Model pragmatis ini berkaitan dengan kompleksitas waktu. Model pragmatis memiliki dua arah unsur yang dipandang amat penting, yaitu pertama, tindakan atau perilaku individu, yang dipandang sebagai unsur fundamental fenomenan komunikasi; inipun dianggap sebagai ‘Lokus’ komunikasi yang akibatnya komunikasi dipandang sama atau identik dengan perilaku itu sendiri. Kedua, Unsur waktu, yang dipandang sebagai dimensi tersendiri, yang muncul akibat dari kedua unsur itu sendiri.

2.     Metode dan teknik Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran
a.       Metode Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran Guru dituntut untuk lebih banyak
merangsang peserta didiknya dengan mengomunikasikan beberapa fakta yang terkait dengan mata pelajarannya dan bisa mempengaruhi peserta didiknya ke arah suatu aktivitas tertentu. Dengan kata lain, dalam suasana pembelajaran terjadi proses komunikasi antara guru dengan peserta didiknya.
1)     Diskusi
Dengan kata lain proses komunikasi dalam bentuk diskusi ini dapat berfungsi untuk (1) Meningkatkan intelektualitas peserta didik atas materi pelajaran yang didiskusikannya. (2) Mewujudkan komunikasi intra dan antar persona di
kalangan peserta didik itu sendiri.
2)     Demonstrasi
Sifat utama dari demonstrasi adalah merangsang peserta didik untuk ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh gurunya. Dalam hal ini si peserta didik dipacu untuk bisa mengenal serta mengalami apa yang menjadi persoalan dalam materi pelajaran itu, sekaligus mereka pun turut serta dalam memecahkan persoalan itu.

b.       Teknik Komunikasi Efektif
Secara teknis sejumlah hal penting yang perlu diperhatikan saat proses informasi untuk komunikasi dalam pembelajaran, antara lain:
1)     hal yang akan disampaikan sampai kepada penerima tanpa ada  pembiasan isi  (subject = outcome)
2)     hal yang akan disampaikan setingkat dengan kemampuan siswa dalam menelaah (tingkat intelegensi siswa,pengalaman-pengalaman yang pernah didapat)
3)     siswa terikat secara aktif dalam proses belajar dengan cara menghubungkan apa yang mereka dapat sebelumnya dengan hal baru yang akan disampaika
4)     siswa diminta menunjukkan kemajuan sehingga pencapaiannya dapat dianalisis, umpan balik mendapat respon sehingga terlihat jelas sukses dalam usahanya, dan
5)     siswa diberi waktu luang yang cukup untuk berlatih dengan kondisi beragam untuk meyakinkan proses retensi dan tranfer yang sedang terjadi.

v  Teknik Komunikasi Berikutnya Yang Perlu Pula Mendapatkan Perhatian Guru Ketika MelakukanPembelajaran Adalah Teknik Komunikasi Berdasarkan Saluran Yang Digunakan. Teknik Ini Diuraikan Di Bawah Ini :
a.      Teknik Komunikasi Langsung
Seorang guru memberikan pelajaran secara langsung dengan bertatap muka dengan para peserta didik dalam suatu ruangan ataupun di luar ruangan dalam konteks pembelajaran.
1)       Dengarkan seutuhnya apa yang peserta didik inginkan
2)       Berikan waktu untuk merespon Peserta
3)       Lakukan komunikasi lebih sederhana dan jelas
4)       Hargai prestasi apa pun yang ditunjukkan peserta didik
5)       Senantiasalah Memotivasi peserta didik
6)       Katakan sesuatu dengan cara yang lebih positif
7)       Menanggapi sesuatu dengan sabar
8)       Tunjukkan senyum yang terbaik
9)       Beri tanggapan dengan cara memparaphrase kata-kata yang diucapkan, menggambarkan perilaku khusus yang diperlihatkan, dan tanggapan mengenai kedua hal tersebut.
10)  Jaga nada suara, jangan sampai berteriak, menghakimi, atau seperti memusuhi.

 b.      Teknik Komunikasi Tidak Langsung
Guru dapat memberikan suatu pembelajaran melalui suatu media tanpa harus bertatap muka secara langsung dengan peserta didiknya.
1)     Memberikan pengetahuan tentang tujuan belajar
2)     Memotivasi peserta didik
3)     Menyajikan informasi
4)     Merangsang diskusi
5)     Mengarahkan kegiatan peserta didik
6)     Menguatkan belajar

3.     Praktik Komunikasi fektif dalam Pembelajaran
Komunikasi dalam pembelajaran dikatakan efektif jika pesan yang dalam hal ini adalah materi pelajaran dapat diterima dan dipahami, serta menimbulkan umpan balik yang positif oleh peserta didik.Komunikasi efektif dalam pembelajaran harus didukung dengan keterampilan komunikasi antar pribadi yang harus dimiliki oleh seorang guru

Berikut ini disajikan sejumlah praktik komunikasi efektif dalam pembelajaran,yaitu :
1.    Pembukaan/ apersepsi.
Sebelum memulai kegiatan pembelajaran di kelas, guru menyapa peserta didik dengan bahasa yang efektif dan efisien yang mudah dipahami oleh peserta didik sebagai sarana komunikasi awal untuk menggali informasi kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan belajar, serta dapat memberikan motivasi kepada peserta didik. Beberapa contoh di antaranya, menanyakan kabar peserta didik tentang kesehatan, kesiapan belajar

2.    Menginstruksikan.
Dalam proses pembelajaran, guru akan memberikan instruksi kepada peserta didik, seperti mengerjakan tugas, melakukan kegiatan berdasarkan lembar kerja siswa, menampilkan karya peserta didik, baik individu maupun kelompok.
Contoh:Guru : “Buatlah naskah drama berdasarkan cerita pendek dari teks yang telah disediakan sebanyak dua halaman secara individu.”

3.    Memuji dan memotivasi.
Terkadang guru lupa atau jarang memberi pujian kepada peserta didik tentang perubahan yang telah mereka lakukan baik dalam bidang akademik maupun perilaku. Pujian dan motivasi yang diberikan guru dapat membuat peserta didik merasa istimew dan diterima segala kelebihan dan kekurangannya

4.    Penguatan.
Penguatan ini bukan hanya sekedar materi ajar, yang secara tekstual dapat dibaca oleh siswa, namun juga guru dapat memberikan materi tersebut dengan media media lainnya.

5.    Penutup/ refleksi.
Setelah materi ajar selesai disampaikan, guru merangkum materi yang telah dipelajari pada pertemuan hari itu. Guru memberikan latihan untuk dikerjakan secara mandiri agar materi hari ini dapat langsung diaplikasikan oleh murid. Guru juga memberikan kesempatan kepada murid untuk menanyakan kembali materi yang tidak mereka kuasai.
Contoh: Guru : ”Demikian pelajaran hari ini. Apa saja yang telah kita pelajari hari ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar