Selasa, 04 April 2017

SINEMATOGRAFI





       

RESUME KP.2
SINEMATOGRAFI

        Pengertian Sinematografi
Sinematografi berasal dari bahasa Yunani kinema yang berarti gerakan dan graphoo yang berarti menzulis. Sinematografi adalah kegiatan menulis yang menggunakan gambar bergerak, seperti apakah gambar-gambar itu, bagaimana merangkai potongan-potongan gambar yang bergerak menjadi rangkaian gambar yang mampu menyampaikan maksud tertentu atau menyampaikan informasi atau mengomunikasikan ide tertentu.

  Unsur sinematografi
Ada 3 Unsur Sinematografi
1.   Kamera dan film, yaitu teknik-teknik yang dapat dilakukan melalui kamera dan stok filmnya seperti warna, penggunaan lensa,kecepatan gerak gambar,dsb.
2.  Framing, yaitu hubungan kamera dengan obyek yang diambil,seperti batasan wilayah gambar/frame, jarak, ketinggian, pergerakan kamera,dsb
3.   Durasi gambar, yaitu lamanya sebuah obyek diambil gambarnya oleh kamera.

 Struktur film
Stukutur Film ada 3, yaitu:
1.   Shot, kalimat dalam bahasa televisi
Shot adalah bagian dari adegan. Cara membuat 1 shot film yaitu merekam gambar mulai kamera diaktifkan (on) hingga kamera dihentikan (off), itulah yang disebut dengan 1 shot. 1 shot berdurasi kurang dari 1 detik, beberapa menit, bahkan jam.
2.   Scene (adegan), alinea dalam bahasa televisi
Scene adalah gabungan dari shot-shot. Scene berarti satu segmen pendek dari keseluruhan cerita yang memperlihatkan satu aksi berkesinambungan yang diikat oleh ruang, waktu, isi (cerita), tema, karakter, atau motif. Untuk membuat suatu scene, shot-shot dihubungkan satu dengan yang lain.

Ada bermacam-macam transisi untuk menyusun shot-shot menjadi scene, yaitu
    a.  Cut, adalah perpindahan atau pergantian langsung dari satu shot ke shot yang lain. Cut   mempunyai fungsi untuk kesinambungan aksi, detail obyek, perubahan tempat dan waktu, serta menciptakan irama kejadian.
     b.  Fade, adalah perpindahan shot dimana gambar berubah secara berangsur-angsur menjadi semakin tampak jelas, dari gelap ke terang (Fade-In) atau perlahan-lahan gambar semakin gelap (Fade-Out)
c    c. Dissolve, adalah perpindahan gambar secara tumpang tindih dari akhir suatu shot dengan awal dari suatu shot berikutnya
d   d. Wipe adalah transisi dari shot satu ke shot berikutnya dengan cara gambar digeser ke kanan atau ke kiri keluar dari frame

3.      Sequence (babak), bab dalam bahasa televisi
Sequence adalah gabungan dari scene-scene. Sequence berarti satu segmen besar yang memperlihatkan satu rangkaian peristiwa yang utuh dan diperoleh suatu mood tertentu


v Terdapat 5 prinsip yang perlu diperhatikan agar pengambilan gambar yang akan dilakukan mempunyai nuansa sistemik.
         1. Camera Angle
Camera angle adalah sudut pandang penonton. Mata kamera adalah mata penonton. Sudut pandang kamera mewakili penonton. Dengan demikian, penempatan kamera menentukan sudut pandang penonton dan wilayah yang dilihat penonton atau kamera pada suatu shot
2.   Continuity
Sebuah film harus menampilkan urutan gambar yang berkesinambungan, lancar, dan mengalir secara logis. Inilah aspek continuity sebuah film. Sebuah film, baik itu sebuah rekaman kenyataan ataupun fiksi, harus mampu memberikan sebuah realitas kehidupan yang nyata bagi penontonnya

v  Film mempunyai waktu dan ruangnya sendiri. Waktu dalam film dapat dipersempit atau dikembangkan.
a.      Kesinambungan waktu
Masa sekarang
Film yang menggunakan kesinambungan masa sekarang berarti membuat keseluruhan film itu seperti terjadi saat ini
Masa lampau
Masa lampau dapat diceritakan secara flashback/mundur untuk menggambarkan peristiwa yang terjadi sebelum cerita dimulai atau perulangan peristiwa yang sudah disajikan terlebih dahulu
Masa depan
Kilasan ke depan adalah kebalikan dari flashback. Waktu bergerak maju ke masa depan untuk menggambarkan kejadian-kejadian yang akan atau dapat terjadi dan kemudian kembali ke masa kini
Kondisi waktu
Yang dimaksud kondisi waktu adalah penggambaran waktu sebagaimana dikondisikan oleh elemen-elemen lain dalam cerita
b.    Kesinambungan ruang
Penonton harus dibuat menyadari lokasi/ruang dari action dan arah gerakan itu sehingga penonton selalu sadar darimana pemain datang dan kemana pemain pergi.
3.   Close up
Close up adalah sarana yang sangat unik dalam video. Close up pada video memberikan kemungkinan suatu penyajian yang rinci dan detail dalam suatu kejadian. Dalam sebuah pertunjukan drama, musik maupun tarian diatas panggung, penonton harus menyaksikan dari jarak tertentu dan tidak dapat berubah-ubah.

4.   Composition
Seorang pembuat film akan selalu dihadapkan pada salah satu hal yang sangat penting untuk dipikirkan dalam proses pembuatan film, yaitu bagaimana pembuatan komposisi yang baik di setiap adegan dalam film. Tujuan membuat gambar dengan pertimbangan komposisi adalah menampilkan gambar yang menarik bagi penonton sehingga enggan mengalihkan perhatian sekejap mata pun.

v  Agar setiap frame dalam sebuah shot memiliki keindahan komposisi, maka harus memenuhi prinsip-prinsip sinematik, yaitu:
a.   Mengarahkan perhatian penonton pada subyek/obyek yang terpenting
juru kamera perlu memperhatikan berbagai macam cara pengambilan gambar, yaitu:
Berdasarkan ukuran dan jarak subyek/obyek
Biasanya mata penonton akan tertarik pada subyek/obyek yang lebih besar dan dekat daripada subyek/obyek yang lebih kecil dan jauh
 Ketajaman fokus
Subyek/obyek yang menjadi focus akan lebih diperhatikan penonton daripada yang kabur
Bergerak
Mata akan lebih tertarik pada benda yang bergerak dibandingkan yang statis/diam
Close up ekstrem
Close up ekstrem merupakan cara yang baik yang akan mempengaruhi penonton agar memusatkan perhatian pada apa yang dimaksudkan juru kamera
 Pembingkaian latar belakang
Juru kamera dapat membuat bingkai baru dalam frame dengan memanfaatkan latar depan subyek/obyek yang akan diarahkan sebagai pusat perhatian.
Menggunakan cahaya atau warna
Penggunaan warna dan cahaya dapat membantu penonton mengarahkan perhatian pada subyek/obyek yang penting
Gerak lensa zoom
Lensa zoom adalah lensa yang memiliki kemampuan mendekatkan atau menjauhkan subyek/obyek secara optik tanpa harus mendekatkan atau menjauhkan kamera.
Gerak kamera mobil
Jika kamera dapat mengikuti arah gerak mobil, maka kemungkinan pengayaan gerak akan semakin bertambah
a.   Menciptakan ilusi kedalaman.
Untuk mencapai tujuan itu, seorang juru kamera dapat menggunakan beberapa macam teknik:
Gerak subyek
Untuk menciptakan kesan kedalaman, seorang juru kamera dapat mengatur subyek agar melakukan gerakan diagonal atau mengatur penempatan kamera pada posisi tertentu sehingga pada hasil pengambilan gambar nantinya dapat mendapatkan gerakan diagonal
Seleksi pokok
Dengan membuat subyek tertentu lebih focus (tajam) disbanding subyek yang lain
Pembingkaian latar depan
Subyek utama diberi bingkai oleh subyek atau obyek dilator depan
Efek dengan penyinaran cahaya
Dengan memberi cahaya yang berbeda intensitasnya pada suatu subyek diantara subyek-subyek lain yang tidak mendapatkan cahaya dengan intensitas yang sama, juga dapat menciptakan kesan kedalaman

5 . Cutting (Editing)
Editing adalah jiwa dari sebuah film. Editing adalah suatu proses memilih, mengatur dan menyusun shot-shot menjadi satu scene, menyusun dan mengatur scene-scene menjadi sequence yang akhirnya merupakan rangkaian shot yang bertutur tentang suatu cerita yang utuh.
Editor adalah seseorang yang mempunyai peran membantu atau bekerja sama dengan sutradara, mempunyai kewajiban merangkai gambar dengan baik dan teliti sehingga dapat bercerita kepada penonton

v  Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang editor ketika melakukan tugas editing:
· Memilih shot
· Mempertimbangkan keterpaduan dan kesinambungan
· Memilih jenis transisi yang digunakan
· Membentuk irama/tempo

Dalam pembuatan film, terdapat tiga jenis editing, yaitu kesinambungan, kompilasi, dan gabungan kesinambungan dan kompilasi.
a.   Editing kesinambungan
Penuturan cerita disampaikan dengan menyusun gambar secara berurutan dan berkesinambungan.
b.   Editing kompilasi
Penuturan cerita disampaikan dengan narasi dan gambar-gambar yang ditampilkan sebagai ilustrasi dalam penuturan tersebut sehingga penonton menjadi terbantu oleh gambar-gambar dalam memahami uraian naratifnya.
c.   Gabungan editing kesinambungan dan kompilasi
Film-film cerita dapat menggunakan kedua jenis editing tersebut meskipun biasanya lebih sering dengan editing kesinambungan





Tidak ada komentar:

Posting Komentar